Cabang-cabang Iman
Modul Ajar
Modul 5: Cabang-cabang Iman
Tujuan :
Peserta didik menganalisis makna syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya serta mempresentasikannya.
Cara Belajar:
Mengidentifikasi definisi iman
Mengidentifikasi cabang-cabang iman
Menganalisis implementasi cabang-cabang iman dalam kehidupan sehari-hari
Menyusun karya yang mempresentasikan makna, pengertian, dalil, macam dan manfaat cabang-cabang iman
Materi:
A. Iman
Iman menurut bahasa diartikan "Percaya".
Apa yang dimaksud percaya? Coba renungkan cerita berikut!
Si A memberitahukan kepada si B dan si C bahwa jika makan buah pepaya akan mengakibatkan buang air menjadi lancar. si B mengikuti apa yang disampaikan/diajarkan si A, dan si C tidak melakukannya, dia malah makan buah salak. Siapakah yang percaya kepada si A? si B atau si C?
si A akan mengatakan si C tidak percaya kepadanya walaupun si C mengatakan dengan meyakinkan bahwa dia percaya sama si A. Demikianlah iman/percaya kita kepada Allah. Kita disebut percaya kepada Allah bukan hanya dengan ucapan, tapi kita harus membuktikan kepercayaan kita dengan menjalankan apa yang diperintahkan Allah.
Jadi makna dari percaya adalah melakukan/mengikuti apa yang diajarkan atau diinformasikan oleh yang dipercayai.
Menurut hadits rasulullah saw, dari Abi Tholib r.a dan diriwayatkan oleh Ibnu Majah menyebutkan bahwa, Rasulullah bersabda: "Iman itu meyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan"
Iman Syafi'i dalam kitab al-Umm, menyatakan bahwa sesungguhnya yang disebut dengan iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, dimana tidak sempurna salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain.
Maka yang disebut iman sesungguhnya adalah keyakinan hati yang diikrarkan oleh lisan dan dibuktikan dengan perbuatan.
B. Cabang-cabang Iman
Menurut Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi dalam kitab Qamiuth-Thughyan 'ala Manzhumati Sy'abu al-Iman, iman yang terdiri dari enam pilar (rukun iman), memiliki beberapa bagian (unsur) dan perilaku yang dapat menambah amal manusia jika dilakukan semuanya, namun juga dapat mengurangi amal manusia apabila ditinggalkannya.
Terdapat 77 cabang iman, dimana setiap cabang merupakan amalan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku beriman (mukmin). Tujuh puluh tujuh cabang itulah yang disebut dengan syuabul iman. Bilamana 77 amalan tersebut dilakukan seluruhnya, maka telah sempurnalah imannya, namun apabila ada yang ditinggalkan, maka berkuranglah kesempurnaan imannya
Cabang-cabang iman ini didasarkan pada hadits rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah ra, bahwasanya rasulullah saw bersabda: "Iman itu ada 77 lebih cabangnnya, yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illallah dan paling kurang adalah menyingkirkan duri di jalanan, dan malu adalah salah satu cabang iman" (H.R. Muslim)
Beberapa ahli hadits yang membahas cabang-cabang iman ini dalam kitab atau risalahnya, antara lain:
Iman Baihaqi dalam kitab Syu'bul iman
Abu Abdilah Halimi dalam kitab Fawaidul Minhaj
Syeik Abdul Jali dalam kita Syu'bul Iman
Iman Abu Hatim dalam kita Washful Iman wa Syu'buhu
Pembagian cabang-cabang iman berdasar unsur iman:
a. Meyakini dengan hati
Terdapat 30 cabang iman yang termasuk dalam kelompok niat, aqidah dan hati, antara lain:
Iman kepada Allah
Iman kepada Malaikat
Iman kepada kitab-kitab
Iman kepada Rasul
Iman kepada hari akhir
iman kepada takdir baik dan buruk
Iman kepada kebangkitan setelah kematian
Iman bahwa manusia akan dikumpulan di Yaumil Mahsyar
Iman bahwa orang mukmin akan tinggal di surga dan orang kafir di neraka
Mencintai Allah
Mencintai dan membenci karena Allah
Mencintai rasulullan dan yang memuliakannya
Ikhlas, tidak riya dan menjauhi sifat munafiq
Bertaubat, menyesal clan janji tidak akan mengulang suatu perbuatan dosa
Takut kepada Allah Swt.
Selalu mengharapkan rahmat Allah Swt.
Tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt.
Syukur nikmat
Menunaikan amanah
Sabar
Tawadlu dan menghormati yang lebih tua
Kasih sayang termasuk mencintai anak-anak kecil
Rida dengan takdir Allah Swt.
Tawakkal
Meninggalkan sifat takabur clan menyombongkan diri
Tidak dengki dan iri hati
Rasa Malu
Tidak mudah marah
Ticlak menipu, tidak suudzan dan tidak merencanakan keburukan kepada siapapun
Menanggalkan kecintaan kepada dunia, termasuk cinta harta clan jabatan
b. Berikrar dengan lisan
Menurut para ahli hadits, cabang iman yang dikelompokkan dengan pekerjaan lisan antara lain:
Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik)
Membaca kitab suci Al-Qur'an
Belajar dan menuntut ilmu
Mengajarkan ilmu kepada orang lain
Berdoa
Dzikir kepada Allah Swt. termasuk istighfar
Menghindari bacaan yang sia-sia
c. Membuktikan dengan perbuatan
Menurut para ahli hadits, cabang iman dalam dimensi perbuatan terdapat empat puluh cabang, antara lain adalah:
Bersuci atau thaharah termasuk di dalamnya kesucian badan, pakaian dan tempat tinggal
Menegakkan shalat baik salat fardu, salat sunah maupun mengqadla salat
Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, membayar zakat fitrah dan zakat mal, memuliakan tamu serta membebaskan budak.
Menjalankan puasa wajib dan sunah
Melaksanakan haji bagi yang mampu
Beri'tikaf di dalam masjid, termasuk di antaranya adalah mencari lailatul qadar
Menjaga agama dan bersedia meninggalkan rumah untuk berhijrah beberapa waktu tertentu
Menyempurnakan dan menunaikan nazar
Menyempurnakan dan menunaikan sumpah
Menyempurnakan dan menunaikan kafarat
Menutup aurat ketika sedang salat maupun ketika tidak salat
Melaksanakan kurban
Mengurus perawatan jenazah
Menunaikan dan membayar hutang
Meluruskan muamalah dan menghindari riba
Menjadi saksi yang adil dan tidak menutupi kebenaran
Menikah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan haram
Menunaikan hak keluarga, sanak kerabat, serta hak hamba sahaya
Berbakti dan menunaikan hak orang tua
Mendidik anak-anak dengan pola asuh dan pola didik yang baik
Menjalin silaturahmi
Taat dan patuh kepada orang tua atau yang dituakan dalam agama
Menegakkan pemerintahan yang adil
Mendukung seseorang yang bergerak dalam kebenaran
Menaati hakim (pemerintah) dengan catatan tidak melanggar syariat
Memperbaiki hubungan muamalah dengan sesama
Menolong orang lain dalam kebaikan
Amar ma'ruf nahi munkar
Menegakkan hukum Islam
Berjihad mempertahankan wilayah perbatasan
Menunaikan amanah termasuk mengeluarkan 1/5 harta rampasan perang
Memberi dan membayar hutang
Memberikan hak-hak tetangga dan memuliakannya
Mencari harta dengan cara yang halal
Menyedekahkan harta, termasuk juga menghindari sifat boros dan kikir
Memberi dan menjawab salam
Mendoakan orang yang bersin
Menghindari perbuatan yang merugikan dan menyusahkan orang lain
Menghindari permainan dan senda gurau
Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu di jalan.
C. Implementasi cabang-cabang iman dalam kehidupan sehari-hari
Hadits rasul menyatakan bahwa iman seseorang yazid wayanqus, dalam artian bertambah dan berkurang. Terkait dengan fluktuasi keimanan tersebut, maka para ulama berijtihad dengan membagi keimanan menjadi cabang-cabang yang merupakan implementasi dari bentuk keimanan. 77 perbuatan yang termasuk dalam cabang-cabang iman tersebut merupakan perbuatan-perbuatan yang menunjukkan keimanan.
Namun sederhananya, iman adalah percaya dalam artian nurut apa yang diperintahkan Allah. Setiap perbuatan yang selaras dengan keinginan Allah, itu termasuk keimanan kepadaNya. Kesempurnaan keimanan kita adalah ketika setiap langah hidup kita, ucapan kita, perbuatan kita, dan i'tikad hati kita selaras dengan keinginan Allah. Itulah keimanan yang sempurna. Menjadi mukmin yang sempurna adalah sebuah perjuangan yag berat, perlu kedisiplinan untuk mengendalikan diri agar tidak tergoda oleh bisikan hawa nafsu. Pasrah dengan segala ketetapan dan keinginan Allah.
Project/Challenge
Project 6 : Karya Cabang-cabang Iman
Tujuan : Menunjukkan keterampilan presentasi
Project : Buatlah karya presentasi (bentuk karya bebas sesuai passion kalian) tentang cabang-cabang iman yang diupload ke media sosial kalian kemudian laporkan linknya DI LAPORAN PROJECT
Sumber Belajar
Kuis 4
Silahkan ukur pemahamanmu tentang cabang-cabang iman DISINI. Jika nilaimu masih dibawah KKM, silahkan baca lagi Modul Ajarnya, kemudian isi lagi sampai kamu puas dengan nilai yang kamu capai
Refleksi Pembelajaran
Hidup yang baik adalah hidup yang terus melakukan introspeksi diri dan perbaikan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kita silahkan kalian berikan refleksi pembelajaran di SINI