Kerja Keras dan Tanggung Jawab

Modul Ajar

Modul 3 : Kerja Keras dan Tanggung Jawab

Tujuan Pembelajaran:


Langkah Pembelajaran:

1. Membaca materi tentang definisi bekerja keras dan bertanggung jawab.

2. Mengkaji definisi bekerja keras dan bertanggung jawab dalam sudut pandang.

3. Menganalisis ciri-ciri pekerja keras dalam Islam.

4. Menganalisis ciri-ciri bertanggung jawab dalam Islam.

5. Membandingkan konsep kerja keras dan tanggung jawab yang berkembang di masyarakat dengan konsep kerja keras dan tanggung jawab dalam Islam.

6. Mengkaji keterkaitan antara perilaku kerja keras dan tanggung jawab dengan keimanan.

7. membuat sebuah karya bebas sesuai dengan kecerdasan kalian (bisa puisi, pantun, lagu, lukisan, pamplet, tarian dll) yang menggambarkan keterkaitan antara keimanan dengan perilaku kerja keras dan tanggung jawab.


Pemantik:

Mengapa seorang muslim harus memiliki sikap kerja keras dan tanggung jawab?

Bagaimana membiasakan diri bekerja keras dan bertanggung jawab?


Video Pembelajaran:

Untuk memahami tentang makna iman pada hari akhir melalui media video dapat dilihat DISINI


Materi Pembelajaran:

Definisi Kerja Keras

Kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan atau memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.


Definisi Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.


Kerja Keras Dalam Pandangan Islam

Q.S. Az-Zumar: 39

 قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌ ۚفَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ ٣٩

Artinya: “Katakanlah, hai kaumku, berbuatlah sesuai dengan posisi kalian. Sesungguhnya aku adalah pekerja. Maka kelak kalian akan mengetahuinya.


Q.S. At-taubah: 105

 وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ ١٠٥

Artinya: “Dan katakanlah!, Bekerjalah kalian maka Allah, rasulnya dan kaum mukminin akan melihat pekerjaan kalian. Dan kalian akan dikembalikan kepada yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Maka kalian akan dikabari segala sesuatu yang pernah kalian kerjakan.

Coba kita analisis kedua ayat di atas.

Apa pesan dari Q.S. Az-Zumar: 39?

Ya.. perintah bekerja sesuai dengan posisi kita. Berbuatlah sesuai dengan posisi kita. Guru berbuat sebagai guru, murid berbuat sebagai murid, orang tua berbuat sebagai orang tua. Kenapa kita harus bekerja, karena rasulullah juga bekerja. Dan kita akan menyadari apa yang pernah kita lakukan.

Apa pesan Q.S. At-Taubah: 105?

Ya.. perintah bekerja. Allah, rasul dan kaum mukmin akan melihat pekerjaan kita. Kita akan diberitahu Allah apa yang kita lakukan ketika kita kembali kepada yang maha mengetahui yang ghaib dan yang nyata.

Kedua ayat ini memerintahkan kita untuk berbuat, untuk melakukan sesuatu sesuai dengan posisi kita masing-masing. Bagaimana tujuan kita bekerja? Tujuan kita bekerja adalah melaksanakan perintah Allah dan rasulNya dalam rangka menggapai ridho Allah. Apapun yang kita kerjakan harus bermuara pada pengabdian kepadaNya. Laa Ilaaha Illallah _ Tidak ada Tuhan (yang disembah, dituruti, ditakuti) kecuali Allah _. Segala pekerjaan kita harus didedikasikan untuk Allah, bukan untuk makhlukNya. Bekerja bukan untuk dilihat oleh atasan dan dinilai oleh bos. Bekerjalah hanya untuk Allah. 

Bagaimana caranya bekerja untuk Allah?

1. Niatkan yang lurus bahwa tidak ada yang perlu ditakuti kecuali Allah.

2. Pastikan niat kita hanya untuk Allah.

3. Jika ada niat selain kepadaNya, segeralah membaca taawudz dan istigfar

4. Kerahkan segala kemampuan yang kita miliki untuk melakukan pekerjaan yang terbaik, agar Allah senang dan ridho kepada kita.


Tanggung Jawab Dalam Pandangan Islam

Q.S. Al-An’am: 164

 قُلْ اَغَيْرَ اللّٰهِ اَبْغِيْ رَبًّا وَّهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍۗ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ اِلَّا عَلَيْهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۚ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ ١٦٤

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Apakah (patut) aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.”

Q.S. Al-Mudatsir: 38

 كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ رَهِيْنَةٌۙ ٣٨

Artinya: Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya.

Apa pesan dari kedua ayat tersebut?

Ya.. setiap kita akan diminta pertanggungjawaban terhadap apa yang telah kita perbuat. 

Apa saja yang akan dimintai pertanggungjawaban. Coba kita simak ilustrasi berikut!

Ahmad adalah seorang pekerja yang ditugasi untuk mengurus sebuah perusahaan. Untuk mengurus perusahaan tersebut, Ahmad diberi fasilitas kendaraan, modal uang, handphone, kuota, dan beberapa karyawan. Ahmad diberi waktu 3 bulan untuk mengurus perusahaan tersebut. Ketika waktu 3 bulan telah selesai, apa saja yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh bosnya?

Ya.. semua fasilitas akan dimintai pertanggungjawaban oleh bosnya. Fasilitas apa saja yang Allah berikan kepada kita untuk melaksanakan tugas kita sebagai abdullah dan khalifatullah? Benar.. usia, harta, tubuh, jabatan, semua yang Allah titipkan kepada kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh yang menitipkannya kepada kita.

Maka marilah kita menghisab diri kita sebelum Allah menghisab kita. Lakukanlah langkah-langkah berikut untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

1. Luangkanlah 10 – 15 menit setiap malam untuk menyendiri.

2. Duduklah dengan tenang dan menutup mata

3. Mohonlah kepada Allah untuk membukakan hati kita

4. Bacalah istigfar sambil merenungkan kesombongan kita, kesoktahuan kita, ghibah kita, riya kita, hasud kita dan iri dengki kita.

5. Panggil nama kita dengan perlahan, tanyakan padanya:

a. Digunakan apa usia kita hari ini?

b. Bagaimana harta kita diperoleh hari ini?

c. Dipergunakan untuk apa harta kita hari ini?

d. Digunakan untuk apa kendaraan kita hari ini?

e. Dipakai apa mata, telinga, tangan, kaki, mulut kita hari ini?

f. Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa kita tanyakan pada diri kita..

6. Bersujudlah kepada Allah untuk meminta ampun dan pertolongan agar kita bisa memperbaiki hidup kita esok hari. 

7. Tuliskan rencana perbaikan yang akan kita lakukan esok hari dalam buku rahasia kalian.


Hubungan Antara Kerja Keras dan Tanggung Jawab dengan Keimanan

Apakah pemalas dan yang tidak bertanggung jawab adalah orang beriman?

Apakah pemalas dan yang tidak bertanggung jawab percaya pada Allah?

Apakah pemalas dan yang tidak bertanggung jawab percaya bahwa nanti dia akan dikembalikan pada Allah dan dimintai pertanggung jawaban?

Bagaimana hubungan antara kerja keras dengan keimanan?

Bagaimana hubungan antara tanggung jawab dan keimanan?

Silahkan kalian jawab dengan menganalisis dan menelaah pembelajaran kita!


Assesment/Penilaian

KUIS

Silahkan ukur pemahamanmu tentang materi ini dengan cara klik DISINI. Jika kamu belum puas dengan nilaimu, silahkan baca lagi Modul Ajarnya, kemudian isi lagi sampai kamu puas dengan nilai yang kamu capai


PROJECT

Presentasikan pesan pesan  Al-Qur’an dan Hadis tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking) dan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sebuah karya sesuai dengan passion kalian  (tulis, audio, video, grafis, film pendek, puisi, lagu dll).  Upload karyamu di media sosial, kemudian laporkan linknya DI LAPORAN PROJECT 

Sumber Belajar

Refleksi Pembelajaran

Hidup yang baik adalah hidup yang terus melakukan introspeksi diri dan perbaikan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kita silahkan kalian berikan refleksi pembelajaran di SINI