Iman pada Hari Akhir

Modul Ajar

Modul 2 : Iman pada hari Akhir

Tujuan Pembelajaran


Langkah Pembelajaran:

1. membaca materi tentang definisi iman menurut bahasa dan istilah serta nama-nama lain atau tahapan tahapan hari akhir.

2. menganalisis makna iman kepada hari akhir berdasarkan kejadiannya

3. menganalisis makna iman kepada hari akhir berdasar nama-nama atau tahapan hari akhir.

4. menelaah hubungan antara keimanan kepada hari akhir dengan sikap jujur, tanggung jawab dan adil.

5. membandingkan pemahaman kalian selama ini tentang keimanan pada hari akhir dengan hasil analisis kalian tentang makna hari akhir

6. membuat sebuah karya bebas sesuai dengan kecerdasan kalian (bisa puisi, pantun, lagu, lukisan, pamplet, tarian dll) yang menggambarkan keterkaitan antara keimanan kepada hari akhir dengan sikap jujur, tanggung jawab dan adil.


Pemantik:

Bagaimana makna hakiki dari iman kepada hari akhir?

Bagaimana ciri manusia yang beriman kepada hari akhir?


Video Pembelajaran

Untuk memahami tentang makna iman pada hari akhir melalui media video dapat dilihat DISINI


Materi:

Definisi iman kepada hari akhir

Iman menurut bahasa adalah “percaya”. Sedang menurut hadits rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, iman didefinisikan dengan “meyakini/menekadkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan membuktikan dengan perbuatan”.

 

Coba simak cerita berikut ini.

Ada tiga orang kita sebut saja Budi, Amin dan Kabir. Budi menyampaikan kepada kedua orang temannya sebuah informasi bahwa “jangan minum sambil berdiri, karena akan merusak lambung”. Amin mengikuti petunjuk dari Budi, dia tidak minum sambil berdiri. Sementara Kabir, meyakinkan Budi dengan mengatakan bahwa “saya percaya 100% dengan ucapan Budi”. Dia ucapkan kalimat itu beberapa kali kepada Budi, tetapi dia sering minum sambil berdiri.

Menurut kalian, siapa yang percaya sama Budi? Amin atau Kabir?

Apakah Kabir percaya kepada Budi?

Jadi menurut kalian, apa hakikat dari percaya itu?

Ya hakikat dari percaya adalah membuktikan kepercayaannya dalam tindakan. Jadi hakikat dari iman (percaya) adalah pembuktian dengan perbuatan.


Makna iman kepada hari akhir berdasar kejadiannya

Apakah yang dimaksud hari akhir?

Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia ini ditandai dengan hancurnya alam semesta dan dimulainya babak baru kehidupan manusia yang disebut dengan alam akhirat.


Apakah hari akhir pasti terjadi?

Q.S. Al-Hajj : 7

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ ٧

 Artinya: dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.


Q.S. Al-Waqi’ah: 2

اِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ ١ لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ۘ ٢

 Artinya: apabila terjadi hari kiamat (1), tidak seorangpun dapat mendustakan tentang kejadiannya (2)


Apa yang terjadi setelah hari akhir?

Hari akhir adalah hari dimulainya kehidupan akhirat dimana manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.

Q.S. Al-Mujadalah : 6

 يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْاۗ اَحْصٰىهُ اللّٰهُ وَنَسُوْهُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ࣖ ٦

Artinya: “pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu” 

Jika hari akhir terjadi, berarti kehidupan akhirat pasti ada. Kehidupan akhirat adalah pertanggungjawaban terhadap setiap perbuatan kita di dunia. 

Maka makna iman kepada hari akhir sebenarnya adalah mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan akhirat. Bersiap untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di dunia. 


Apakah orang yang sengaja berbuat dosa dan dia tahu itu adalah dosa beriman kepada hari akhir?

Orang yang maksiat, hakikatnya adalah orang yang tidak meyakini bahwa kehidupan akhirat akan terjadi. Mintalah ampun kepada Allah untuk segala dosa yang telah kita perbuat. Perbanyaklah beristigfar untuk dosa yang tidak sengaja kita lakukan. Kesengajaan melakukan dosa, sementara kita tahu bahwa itu adalah dosa adalah menantang azab Allah di akhirat. Ini menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak beriman. Q.S. Al-Baqarah: 8 menyebutkan bahwa “sebagian manusia itu mengatakan dengan lisannya, “kami percaya kepada Allah dan hari akhir”. Tapi sebenarnya mereka tidak percaya.”


Makna iman kepada hari akhir berdasar nama-nama lain hari akhir

a. Hari Kiamat (Yaumul Qiyamah)

Yaumul Qiyamah secara bahasa berarti hari tegak. Secara istilah hari kiamat adalah hari tegaknya janji Allah. Apa janji Allah? Allah akan membalas perbuatan baik dengan yang baik dan perbuatan buruk dengan yang buruk. 

Q.S. Al-zalzalah: 7-8

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨

 Artinya: (7). Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. (8). dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.

Apa yang akan dilakukan orang yang percaya kepada hari kiamat?


b. Hari Kebangkitan (Yaumul Ba’ats)

Q.S. al-Anbiya: 104

 يَوْمَ نَطْوِى السَّمَاۤءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِۗ كَمَا بَدَأْنَآ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗۗ وَعْدًا عَلَيْنَاۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ ١٠٤

Artinya: (yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.

Pada hari kebangkitan, manusia akan dibangkitkan dalam berbagai kelompok sebagaimana disebutkan dalam Q.S. An-Naba: 18:

يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ ١٨

 Artinya: Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangsakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,


Menurut hadits rasulullah saw, kelompok kelompok tersebut adalah:

1. Dibangkitkan tanpa tangan dan kaki, hal itu disebabkan semasa hidupnya selalu mengganggu dan menyakiti tetangganya.

2. Dibangkitkan dalam bentuk seperti babi hutan, ini dikarenakan semasa hidupnya suka mengabaikan shalat dan melalaikannya

3. Dibangkitkan dengan perut yang membesar dipenuhi dengan ular dan kalajengking, hal ini dikarenakan semasa hidupnya suka menangguhkan zakat

4. Dibangkitkan dengan mulut mengeluarkan darah segar, ini akibat suka berdusta

5. Dibangkitkan dalam bentuk angin yang berbau busuk, ini akibat suka merahasikan perbuatan maksiat kepada manusia, takut terbongkar, tapi tidak takut kepada Allah

6. Dibangkitkan tanpa lidah dengan darah dan nanah mengalir dari rongga mulutnya, ini akibat suka menyembunyikan persaksian yang benar

7. Dibangkitkan dalam keadaan terjungkir, kepala di bawah kaki di atas, ini diakibatkan perbuatan zina dan mati dalam keadaan tidak bertaubat

8. Dibangkitkan dengan wajah hitam, bola mata biru dan perut penuh dengan bara api, ini karena suka memakan harta yatim

9. Dibangkitkan dengan marah dan hati yang buta, giginya terlihat seperti lembu jantan, bibirnya menjulur ke dada, lidahnya memanjang sampai perut, kotorannya mengalir dari perutnya, ini rupa para pemabuk

10. dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah bercahaya, seperti sinar bulan purnama, melewati sirath al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan, "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal kebajikan, menjauhi segala kemaksiatan, rajin memenuhi panggilan shalat, dan mati sesudah bertobat. 


Percayakah kalian dengan hadits tersebut? Apa yang harus kalian lakukan?


c. Hari Dikumpulkan (Yaumul Jam’i/Yaumul Mahsyar)

Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi Saw. beliau bersabda:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Artinya : 

Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

1. Pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.

5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.

6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)


Bagaimana ciri orang yang percaya dengan adanya yaumul Mahsyar?

Ya.. dia akan berusaha menjadi salah satu golongan yang tujuh tersebut. Jadi makna beriman kepada yaumul mahsyar adalah berusaha menjadi golongan yang mendapat naungan Allah di padang Mahsyar.


d. Hari Penimbangan Amal (Yaumul Mizan)

Q.S. Al-Anbiya: 47

 وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ ٤٧

Artinya: Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.


Percayakah kalian dengan hari penimbangan amal (yaumul mizan)?

Apa yang harus kita lakukan untuk persiapan hari penimbangan amal? Kita harus memprioritaskan amalan-amalan yang memiliki nilai besar dalam timbangan amal.

Dalam H.R. Tirmidzi, rasulullah bersasbda:

“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-kata keji,” (HR at-Tirmidzi).

Dalam hadits yang lain:

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat) dan sombong,” (HR at-Tirmidzi)


Imam Syafi’i seperti dikutip Syaikh Tariq Suwaidan dalam Silsilah al-Aimmah al-Mushawwarah menyebutkan tiga amalan yang berat dalam timbangan amal, yaitu:

1. Berinfaq saat miskin

2. Wara atau menjaga kehati-hatian pada diri sendiri

3. Mengungkapkan kebenaran di hadapan orang yang ditakuti


e. Hari Perhitungan (Yaumul Hisab)

Di yaumul hisab manusia ditanya atau diminta pertanggung jawaban tentang empat hal yang paling mendasar.

1. tentang umurnya; dihabiskan untuk apa?

2. tentang jasadnya; digunakan untuk apa?

3. tentang ilmunya; apa yang dia lakukan dengannya?

4. tentang hartanya; bagaimana dia memperolehnya dan untuk apa dia gunakan? 

Yakinkah kalian bahwa yaumul hisab pasti terjadi? apa yang harus kalian lakukan?


f. Hari Pembalasan (Yaumul Jaza’)

Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan menerima balasan

Allah Swt. (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang sesuai dengan amalnya

selama ia hidup di dunia.

Q.S. al-Mukmin: 17

 وَلَقَدْ خَلَقْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعَ طَرَاۤىِٕقَۖ وَمَا كُنَّا عَنِ الْخَلْقِ غٰفِلِيْنَ ١٧

Artinya: pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi Balasan dengan apa yang diusahakannya. tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah Amat cepat hisabnya.

Percayakah kalian dengan hari pembalasan? Masih beranikah melakukan perbuatan maksiat atau perbuatan buruk?


g. Hari pemisahan (Yaumul Fasl)

Q.S. al-Qari’ah: 6-9

 فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ ٦ فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ ٧ وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ ٨ فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ ٩

Artinya: 

dan Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, (6); Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (7); dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya (8); Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.


Kalian mau pilih tempat kembali yang mana? Surga atau neraka? Apakah jalan menuju surga sama dengan jalan menuju neraka?


Setelah kita menganalisis makna beriman kepada hari akhir, mari kita mengevaluasi diri apakah kepercayaan (keimanan) kita kepada hari akhir sudah benar?

Percaya (iman) yang sejati seperti percayanya Amin kepada Budi? Ataukah percaya (iman) yang palsu (omong doang) seperti percayanya Kabir pada Budi?

Selanjutnya apa hubungan antara percaya kepada hari akhir dengan sikap jujur, bertanggung jawab dan adil?

Apakah orang yang dusta (bohong), tidak bertanggung jawab dan tidak adil percaya kepada hari akhir?

Dari kajian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa makna dari beriman kepada hari akhir adalah mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Kenapa? Karena kehidupan dunia akan berakhir. Janji Allah akan tegak. Kita akan dibangkitkan dengan rupa sesuai dengan perbuatan kita selama di dunia. Allah akan meminta pertanggungjawaban kita pada hari perhitungan. Setiap perbuatan kita selama di dunia akan dibalas, walaupun hanya sebasar biji sawi.


Assesment/Penilaian

KUIS

Silahkan ukur pemahamanmu tentang materi ini dengan cara klik DISINI. Jika kamu belum puas dengan nilaimu, silahkan baca lagi Modul Ajarnya, kemudian isi lagi sampai kamu puas dengan nilai yang kamu capai


PROJECT

Presentasikan pesan pesan  Al-Qur’an dan Hadis tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking) dan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sebuah karya sesuai dengan passion kalian  (tulis, audio, video, grafis, film pendek, puisi, lagu dll).  Upload karyamu di media sosial, kemudian laporkan linknya DI LAPORAN PROJECT 

Sumber Belajar

Refleksi Pembelajaran

Hidup yang baik adalah hidup yang terus melakukan introspeksi diri dan perbaikan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kita silahkan kalian berikan refleksi pembelajaran di SINI